Oleh: Esther Susabda, Ph.D.
Saya seorang pemuda usia 22 tahun, anak pertama dari tiga bersaudara. Saya saat ini masih kuliah dan tinggal di Jakarta. Orangtua jauh diluar pulau, dan mendukung semua biaya yang saya butuhkan. Saya ketua komisi Pemuda, dikenali sebagai seorang yang saleh, aktif dalam pelayanan. Satu hal yang mengganggu adalah mengapa "pertobatan" saya tidak membuahkan hasil yang jelas? Contohnya saya berpacaran sudah 2 tahun, dan kami sudah melakukan hubungan seksuil sejak 6 bulan yang lalu; setiap kali kami merasa berdosa dan kami menyesal sungguh-sungguh (rasanya) tapi cuma bertahan beberapa minggu saja, kemudian kami melakukannya lagi. Jujur Bu, saya gelisah dan rasanya ada keinginan untuk berubah, tapi setelah itu saya kembali lagi pada pola yang lama. Apa yang harus saya lakukan, Bu??
Jawaban:
Apa yang anda ceritakan adalah gejala kehidupan yang menyedihkan dari anak-anak Tuhan. Seolah-olah iman anda kepada Tuhan Yesus tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi natur dosa yang ada pada din anda. Padahal yang terjadi adalah sikap anda yang menghidupi iman yang pasif. Anda cenderung menunggu dengan sikap menyerahkan tanggung-jawab kepada Tuhan, sehingga kalau kemudian nafsu berahi itu muncul, ia merupakan monster yang bangkit dengan kekuatan yang tidak terkalahkan. Kemungkinan besar anda berdoa tetapi tanpa komitmen dan tekad yang bulat untuk mematikan dosa. Anda juga belum memahami betapa besar kuasa kasih karunia dan pengorbanan Kristus diatas kayu salib yang sudah mengalahkan dosa dan maut. Jadi ada hal-hal yang perlu anda perhatikan:
1. Anda membutuhkan pertobatan yang sejati, yang bukan sekedar tekad atau janji tapi anda harus mulai dengan pengakuan dosa dan permohonan "membenci dosa yang anda telah lakukan"
Pertobatan seperti ini merupakan proses yang berkesinambungan, artinya anda lakukan setiap hari sampai benar-benar anda mengalami betapa kebencian atas dosa tersebut sudah hadir dalam jiwa anda. Maka benih Ilahi yang ditanamkan Tuhan dalam hatimu akan tetap dan anda tidak ingin berbuat dosa lagi (I Yohanes 3:9). Ada kuasa Roh Kudus yang hadir didalam hidupmu, yang bukan saja menginsyafkan anda akan dosa tapi ketaatan itulah yang akan membimbing kepada kebenaran, dan "... kebenaran itu akan memerdekakan kamu" (Yoh 8:32).
2. Anda perlu mengembangkan sistem pergaulan dan pacaran yang baru yang sesuai dengan iman Kristen
Pacaran secara Kristiani adalah persiapan dari dua individu yang saling mengasihi untuk nantinya menjadi rekan-rekan sekerja Allah yang akan mengerjakan pekerjaan yang Allah sediakan bagi mereka dalam pernikahan yang kudus. Untuk itu anda perlu melatih untuk menahan diri, karena itu adalah tanda kedewasaan yang utama. Kemampuan ini bukan hanya merupakan kesadaran dari hati nurani yang sekejap dan kemudian anda jatuh lagi, tapi suatu kekuatan yang disertai dengan kuasa yang mengubahkan.
Semoga Tuhan memberkati !